Aulia Nurdiansyah

Review

Aulia Nurdiansyah

Perkembangan tekonologi informasi telah pada tahap yang lebih tinggi lagi. Teknologi pada saat ini tidak hanya tekoneksi satu sama lain, tetapi sudah dapat digunakan dimana saja dan kapan saja. Kemajuan mesin teknologi informasi sudah semakin cangih dan mutakhir dalam pemanfaatanya. Perkembangan dari dulu komputer sebesar lapangan sepak bola hingga saat ini sebesar kaca mata. Kaca mata yang pada awalnya setiap individu gunakan untuk melihat, perusahaan mesin pencari Google melihatnya dapat digunakan lebih dari itu. Google telah melakukan penelitian dan pengembangan terhadap perkembangan kaca mata yang biasanya hanya digunakan untuk membaca setiap orang tersebut. Pada awalnya perkembangan ini berasumsi bahwa setiap teknologi dapat digunakan hanya dengan peritah suara tanpa ada sentuhan pengguna terhadap mesin. Perusahaan ini melirik bahwa selain jam tangan hampir setiap orang menggunakan kaca mata, dan akhrnya Google menciptakan perkembangan Google Glass yang pada dasarnya hampir seperti sebuah Smart Phone (Android) atau sebuah komputer wearable.

Google Glass yang dikembangkan oleh Google tersebut diletakan pada bingkai yang di tempelkan pada lensa (kaca) yang digunakan pada kaca mata, bertujuan untuk mempermudah dalam penggunaan dan tidak terlihat mencolok dalam penggunaanya. Dalam perkembangannya sebelum terbentuknya google glass ini bagian pengembangan perusahaan google ini melihat, menerapkan, dan meneliti perkembangan mobil tanpa supir (Driverless cars).

Perkembangan Google glass ini menerapkan prinsip Virtual Reality(VR) dan Augment Reality(AR) yang diaplikasikan secara bersamaan. Teknologi Virtual Realiy adalah tampilan komputer yang di simulasikan seakan-akan tampil secara fisik dan disentuh oleh pengguna. Teknologi ini masih menggunakan alat pengontrol dalam pemakaiannya seperti kaca mata, konsol, dan sarung tangan. Kaca mata digunakan untuk melihat tampilan visual hasil dari tampilan tersebut mengikuti dari gerakan kepala pengguna, konsol dan sarung tangan digunakan untuk kita bergerak atau menyentuh gambar yang ditampilkan pada kaca mata. Teknologi VR ini menciptkan efek 3D yang seakan-akan membuat pengguna merasakan apa yang di lihat merupakan kenyataan.

Gambar.1 Teknologi Virtual Reality

Teknologi AR adalah varian dari perkembangan virtual, hampir sama seperti VR akan tetapi AR hanya dapat digunakan menggunakan piranti komputer seperti smartphone yang lebih fleksibel dan dapat digunakan dimana saja.

Gambar 2. Contoh Tampilan AR

Desain yang diberikan perusahaan Google dalam pembuatan Google Glass ini yaitu kamera, speaker, Video Display, dan juga tombol-tombol dalam penggunaanya. Sudah pada dasar teknologi Google Glass ini didesain tanpa menggunakan sentuhan apapun dan nyaman dalam penggunaanya dimana alat ini dapat menerima telepon dengan menggunakan perintah suara. Tombol yang terdapat pada bingkai ini digunakan untuk melakukan input secara fisik, seperti pengeras suara.

Gambar 3. Desain Google Glass

Adapun komponen-komponen yang terdapat pada alat ini selain dapat menerima telepon yang dapat digunakan menggunakan perintah suara, alat ini dapat menggunakan jaringan internet wireless seperti layaknya Smartphone. Terdapat batre yang terdapat pada bingkai kanan yang biasanya dapat digunakan sehari penuh. Terdapat alat untuk merekam setiap apa yang kita lihat.

Setiap teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan, adapun kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Google Glass adalah sebagai berikut :

Dari penjelasan di atas dapat artikan bahwa teknologi mutakhir Google Glass merupakan alat yang dikembangkan oleh perusahaan Google untuk lebih memudahkan pengolahan informasi agar lebih efisien dan efektiv. Alat ini beragam fungsi seperti mengambil foto, merekam video, melihat map, chating, dan seluruhnya menggunakan perintah suara. Dalam produksi nya masih sangat sedikit dan masih dalam tahap perkembangan, sehingga saat ini harga alat ini cukup mahal.

Daftar Pustaka

Mankar, Pooja. S. (2015). Advance technology – google glass. International Research Journal of Engineering and Technologi (IRJET), 2(1), 73-77.

Tahun 2016 merupakan awal mula berbagai inovasi di bidang teknologi, mulai dari kamera Drone, Internet of Things, dan yang paling terbaru adalah teknologi VR atau Virtual Reality dan AR atau Augmented Reality.  Mungkin bagi sebagian kalangan masih awam tentang apa itu VR ataupun AR, dalam kesempatan ini akan saya coba kenalkan apa itu VR.

VR (Virtual Reality) merpakan sebuah invoasi teknologi terbaru yang dikembangkan untuk memungkinkan seseorang melakukan interaksi terhadap suatu ojek grafis dengan visualisasi 3D atau gambar berhologram. Teknologi ini mampu memberikan pengelaman yang baru bagi penggunya, karena pengguna seolah-oleh menyentuh objek tersebut secara langsung.  Secara sederhananya, Virtual Reality adalah tampilan gambar 3D yang terlihat seperti nyata yang diciptakan dengan bantuan perangkat computer ataupun juga beberapa perangkat tertentu.

Bagaimana bentuk dari perangkat Virtual Realiity? Peranti yang digunakan untuk mendukung teknologi VR ini biasanya berupa helm, walker, headset dan sarung tangan. Alat-alat tersebut membantu pengguna untuk merasakan semua hal yang di lihatnya seolah-olah nyata di hadapannya.

Helm berfungsi membuat gambar yang dilihat penggunannya tampak lebih asli dan dekat, headset bias memberikan efek suara yang jernih dan jelas seakan-akan sedang mendengar sesuatu secara langsung. Walker dan gloves berfungsi untuk menangkap gerakan kaki dan tangan, serta memberikan sensasi nyaa pada tangan dan kaki saat berada di dunia maya yang diciptakan oleh Virtual Reality ini.

Sistem kerja dari Virtual Reality ini tidak dapat terlepas dari beberapa elemen penting yang terdapat didalamnya seperti :

1. Dunia Maya, VR disini membuat seseorang berada di dalam dunia maya.
2. Penghayatan Fisik, VR membuat pengguna merasakan secara fisik lingkungan yang berada di dunia maya secara langsung.

Penggunaan VR sudah merambah beragam kalangan antara lain, menrut Turban, Et al. (1999)  :

Itulah penjelasan sedikit tentang teknologi VR beserta kegunaanya di berbagai bidang. Meskipun perangkat dengan teknologi VR ini belum banyak beredar dipasaran khususnya di Indonesia karena harganya yang masih cukup tinggi, bukan tidak mungkn suatu saat nanti setiap orang akan bias merasarakan pengalaman menjelajahi ke dalam dunia virtual.

SPSS sebagai Alat Pengolah Data

(Kuantitatif)

Kata ‘data’ sudah tidak asing ditelinga kita, karena hampir setiap aspek penelitian menggunakan istilah data. Terdapat beragam definisi mengenai data itu sendiri, menurut Wikipedia mengemukakan bahwa data adalah catatan atas kumplan fakta, yang merupakan bentuk jamak dari datum, yang berarti “sesuatu yang diberikan”. data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi (Agustina, 2003). Dari 2 definisi sebelumnya maka dapat diartikan bahwa data merupakan kumpulan fakta yang dapat berupa angka, grafik, table, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu.

Data dapat diklasifikasi berdasarkan jenisnya, antara lain :

1. Data Kuantitatif

Adalah data informasi yang berupa symbol angka atau bilangan. Berdasarkan simbol-simbol angka tersebut, perhirungan secara kuantitatif dapat dilakukan untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum di dalam suatu parameter.

Contoh : Jarak lokasi SekolaPascaSarja menuju Mirota Kampus adalah 3km.

2. Data Kualitatif

Adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan. Data kualitatif didapat melalui suatu proses menggunakan teknik analisis mendalam dan tidak bias diperoleh secara langsung.

Contoh : Jangan membeli handphone dengan merk A karena sulit mendapatkan Service.

Lalu apabila kita sudah mendapatkan data, bagaimana kita mengolahnya menjadi sebuah informasi yang berguna untuk penelitian? Salah satu alat yang dapat digunakan ialah IBM SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). SPSS merupakan suatu program komputer yang dipakai untuk menganalisis data kuantitatif (statistika) sedangkan data kualitatif tidak dapat diproses oleh program ini.

Gambar 1 :

goo.gl/ukCnsD

Cara menggunakan SPSS untuk mengeolah Data Statistik dimulai dari proses mengnput data itu sendiri kemudia dilakukan proses analisis data dan terakhir akan muncul output yang berupa informasi yang diinginkan oleh peneliti. Adapun alur dari proses dalam SPSS seperti ilustrasi sebagai berikut :

Proses INPUT merupakan kegiatan memasukkan data yang hendak dianalisis (hasil quisonner) ke dalam program SPSS. Oleh karena itu, proses input data diawali dengan proses pembuatan variable. Proses pembuatan variable dilakukan di area Variabel View.  Lalu kembali ke Data View dan masukan  data yang akan diolah.

Proses Analisis, untuk proses analisis ini sendiri tergantung peneliti akan melakukan penelitian seperti apa, karena proses yang akan dilakukanpun akan berbeda-beda. Sebagai contoh kami akan mencari nilai rata-rata dari suatu nilai. Maka langkah-langkah yang perlu dilakukan Klik Analyze -> Desciptive Statistics -> Descriptive

Selanjutnya masukan variable yang telah di buat d awal lalu klik OK.

OUTPUT adalah hasil dari proses SPSS sebelumnya yang berupa data informasi yang dibutuhkan,  adapun hasil dari proses sebelumnya seperti berikut

Program ini biasa digunakan oleh peneliti pasar, peneliti kesehatan, survei karyawan, peneliti pendidikan, dll.  Statistik yang termasuk kedalam program dasar SPSS, antara lain :

• Statistik Deskriptif
• Statistik Bivariat
• Prekdisi Hasil Numerik
• Prediksi untuk menindentivikasi klompok

Hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Kebanyakan prosedur Base System menghasilkan Pivot Tables, dimana kita bisa memperbaiki tampilan dari keluaran yang diberikan oleh SPSS. Untuk Memperbaiki output, maka kita dapat memperbaiki  output sesuai dengan kebutuhan.

Daftar Referensi :

Nuzulla, Agustina. (2003). Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bora, M. Ansyar (2017) Modul Statistik (SPSS Versi 20). August 28, 2017, From https://www.academia.edu/24406497/Modul_Statistik_SPSS_Versi_20_?auto=download

https://spss.en.softonic.com/

Suatu sistem yang dibuat untuk memudahkan pustawakan dalam mengelola setiap kegiatan yang ada di perpustakaan. Setiap perpustakaan memiliki kebijakan masing –masing dalam mengatur setiap kegiatan nya, oleh karena itu biasanya perpustakaan menggunakan open source software (OSS). OSS yang biasa digunakan dalam dunia perpustakaan ialah Senayan Library Management System (SLiMS) (dapat di download di www.slims.web.id/http://perpustakaan.kememdiknas.go.id/senayan ) software yang berbasis web ini dapat memenuhi kebutuhan automasi perpustakaan dalam skala kecil hingga skala besar.

Fitur – fitur yang dimiliki oleh SLiMS :

1. OPAC (online Public Access Catalogue)
2. Terdapat cover buku untuk mempermudah pencarian
3. Simple Search dan Advanced Search
4. Menggunakan format XML untuk kebutuhan web service

Software ini dapat di pasang di komputer dengan spesifikasi minimal penitum III, 256 MB RAM, VGA 16 bit, dengan prangkat tambahan seperti barcode scanner, dan printer laserjet. SLiMS di dunia perpustakaan sudah menjadi standar baku untuk membuat perpustakaan konvesional berkembang menjadi perpustakaan teroutomasi.

Pengenalan pengguna ke software ini sangatlah mudah, karena dalam pencarian setiap koleksi sudah terdapat cover buku sebagai pentada koleksi tersebut.  SLiMS ini dapat digunakan dalam wilayah tertentu(intranet) ataupun secara online, tergantung kebutuhan dan kebijakan perpustakaan itu sendiri.

Desain sebuah bangunan merupakan daya tarik tersendiri bagi setiap masyarakat untuk dapat mengunjungi atau mengabadikan bangunan tersebut. Untuk dapat menarik masyarakat untuk dapat mengunjungi setiap bangunan memerlukan desain yang unik yang memiliki sesuatu yang berbeda dengan yang lainya. Unik dalam desain bukan berarti harus membuat sesatu dengan alat-alat yang serba modern ataupun teknologi-teknologi yang mutakhir saat ini, melainkan dapat mempergunakan sesuatu yang ada dan mengembangkanya menjadi sesuatu yang menarik masyarakat tanpa merubah bentuk asalnya.

Beberapa bentuk desain perpustakaan tertua di dunia yang masih dipertahankan dan masih dapat dimanfaatkan setiap fasilitasnya. Antara lain :

1. Perpustakaan The Royal Ashurbanipal (sebelum abad ke 7)

The Royal Library of Ashurbanipal yang didirikan oleh Raja Ashurbanipal, raja terakhir dari Kekaisaran Asiria Baru. Di perpustakaan ini disimpan banyak tablet tanah liat dan juga fragmen-fragmen yang berisi teks berbagai macam jenis dari abad ke-7 sebelum masehi. Saat pertama kali ditemukan, ada banyak potongan-potongan teks yang berserakan yang membuat para ahli kesusahan dalam merekonstruksi ulang teks-teks aslinya. Fragmen-fragmen ini ditemukan di daerah arkeologis di Kouyunjik. Situs ini dapat ditemui di Irak saat ini.

Situs ini pertama kali ditemukan oleh Austen Henry Layard. Sebagian besar teks yang ada di sini sudah dipindahkan ke Inggris dan sekarang dapat dilihat di British Museum. Situs ini sudah dikenal sejak tahun 1849 yang bernama South-West Palace yang merupakan Royal Palace dari Raja Sennacherib. Raja Ashurbanipal suka dengan literatur, dan merupakan seorang kolektor tablet dan text yang antik. Dia mengirimkan orang-orangnya untuk pergi ke seluruh Kerajaan Asiria Baru untuk mengumpulkan teks-teks antik. Dia mempekerjakan ilmuan untuk menduplikasi teks-teks yang ada, terutama dari sumber Babylonia. Fragmen dari Royal Library ini meliputi: royal inscription, ramalan, mitos, religius teks, kontrak, pemberian anugerah, surat pemerintahan, dan berbagai macam administrasi negara lainnya. Beberapa dari teks menyangkut masalah kesucian, omen, inkanasi, dan himne untuk berbagai Tuhan, yang lainnya berkaitan dengan pengobatan, astronomi, dan literatur. The Epic of Gilgamesh, yang merupakan puisi terbesar dari Babilonia Kuno ditemukan dalam perpustakaan ini. Dokumen-dokumen asli yang ada di perpustakaan ini sebenarnya mungkin punya nilai yang lebih besar dibandingkan dengan papirus, tablet tanah liat ataupun tablet yang telah beku yang ada di British Library.

2. Perpustakaan di Biara St Catherine, Gunung Sinai Mesir (Antara 548-565) 

   

Biara ini terletak di lereng yang lebih rendah dari Gunung Sinai. Letak perpustakaan yang ada dalam biara ini benar-benar jauh dari deskripsi peradaban kota. Apalagi jika dibandingkan dengan perpustakaan lainnya yang ditemukan pada abad setelahnya, lokasinya cukup jauh dari keramaian kota. Jika Anda datang dari Kairo, Anda dapat mencapai Biara Catherine melalui jalan darat dengan waktu tempuh selama 6 jam.

Perpustakaan yang ditemukan di Biara St Catherine ini menjadi perpustakaan tertua kedua di dunia. Biara itu sendiri merupakan peninggalan atau warisan dari peradaban sebelumnya, dan Anda tidak bisa menemukan biara serupa Biara St Catherine ini yang masih ada hingga sekarang. Di perpustakaan ini, Anda bisa menemukan beberapa naskah Bizantium, yang merupakan salah satu koleksi yang paling diawetkan dan unik di Athenaeum. Naskah Bizantium ini juga termasuk naskah kuno awal dibanding naskah kuno lainnya. Naskah Bizantium juga sering dikenal sebagai Sinaiticus Siria.

3. Perpustakaan Nasional Republik Czek, Praha (1.366)

Perpustakaan Nasional Republik Czek ini bukan hanya salah satu perpustakaan tertua di bumi. Perpustakaan ini memiliki gaya arsitektur yang unik. Dibangun berawal dari sumbangan buku oleh Raja Charles ke IV. Maka dari itu, sejarah perpustakaan ini erat hubungannya dengan berdirinya Charles University pada tahun 1348. Perpustakaan ini telah menerima dukungan besar dari dunia internasional dan bahkan dari UNESCO karena menjunjung tinggi misi asli dari perpustakaan nasional untuk melayani masyarakat dan sebagai arsip dokumen, yang juga termasuk file digital. Pemandangan yang paling mempesona adalah arsitektur baroque dari kompleks Klementium di dalam perpustakaan tersebut.

4. Bibliotheque Nationale de France di Paris, Perancis (1.461)

Bibliotheque Nationale de France adalah Perpustakaan Nasional Perancis, yang terletak di Paris. Menurut catatan, pendiri sebenarnya dari perpustakaan ini adalah Louis XI yang benar-benar memerintah antara 1.461 sampai 1483. Alasan utama untuk awal adalah kelangsungan koleksi kerajaan.perpustakaan Ini tidak hanya melayani orang-orang di Paris, tapi bahkan komunitas ilmiah global. Ini memiliki 30 juta item, yang mencakup 14 juta buku, publikasi, 5.000 manuskrip Yunani, dan dokumen digital lainnya.

5. Bodleian Library di Oxford, Inggris (1.602)

Bodleian Library di Oxford adalah Perpustakaan Akademik dibangun dan didirikan pada tahun 1602, yang terletak di University of Oxford di Inggris. Ini adalah perpustakaan terbesar kedua di Inggris, di samping British Library, tapi itu salah satu perpustakaan tertua yang dapat Anda lihat di Eropa.Ketika pembukaan perpustakaan ini  pada tahun 1602, perpustakaan ini memiliki koleksi total 2.000 buku.

Daftar Pustaka

http://www.puretravel.com/blog/2013/10/15/top-5-oldest-national-libraries-in-the-world/

https://en.wikipedia.org/wiki/Library_of_Ashurbanipal

http://insomniague.blogspot.co.id/2013/03/10-perpustakaan-tertua-di-dunia.html